TRIBUN-PAPUA. COM, MERAUKE - Penyelenggaraan Papua Model United Nations (PMUN) selama tiga hari di Swiss-Belhotel, Merauke, 26-28 Oktober 2023, tentu menjadi hal yang baru bagi sebagian peserta.
Bagaimana kisah dan pengalaman mereka? Berikut rangkuman dari setidaknya empat diantara dua ratus peserta.
Siswa SMA N 1 Merauke, yang menjadi Council: UNICEF (Afganistan), Portman Charlie Lobo berharap acara ini bisa mendorong Papua Selatan memberikan perhatian pada pendidikan.
“Untuk pertama kalinya saya bisa ikut kegiatan yang berkualitas seperti ini. Tentu rasa senang sekali bisa terlibat,” kata Portman.
“Tentu, dari kegiatan ini menjadikan saya terdorong menjadi lebih baik dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar saya, khususnya kualiatas pendidikan di daerah terpencil. Dan saya menyarankan ke pihak pemerintah Papua Selatan untuk lebih fokus dalam menangani peningkatan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Lain halnya dengan yang disampaikan mahasiswa Universitas Musamus Merauke, Valentino Y A S Wanggai.
Menurutnya, melalui kegiatan ini ia menjadi lebih memahami tentang diplomasi dan situasi dunia internasional.
Ia berharap kegiatan ini lebih banyak diikuti oleh pemuda Papua Selatan demi kemajuan Papua Selatan.
“Melalui kegiatan ini diharapkan kualitas tenaga pengajar lebih bekualitas untuk mempersiapkan anak-anak muda yang akan melanjutkan tongkat estafet. Pendidikan yang berkualitas, memiliki soft skill dan update terhadap teknologi,” kata Wanggai.
Acara ini diakui menanamkan kepercayaan diri bagi peserta. Itu yang dikemukakan oleh Yohana K Kambot yang juga Universitas Musamus, Merauke.
“Memberikan saya rasa lebih percaya diri, memotivasi saya sebagai anak muda untuk selalu aktif dan memberikan kesadaran kepada saya akan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan,” kata Yohana.
“Dari sini saya berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik, sampah kertas, membuang sampah pada tempatnya, memilah milih sampah sebelum dibuang ke tempat sampah,” ujarnya sembari menyarankan dibuatnya kebijakan pengelolahan sampah dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar.
Yohana menyarakan kepada Pemerintah Papua Selatan, agar kegiatan PMUN seperti ini bisa diagendakan menjadi kegiatan yang diadakan setiap tahun.
Tidak hanya di Kabupaten Merauke saja, Yohana berharap, teman-teman Pemuda di tiga kabupaten lainnya Kabupaten Asmat, Mappi, dan Kabupaten Boven Digoel.
Senada dengan Yohana, peserta lain, siswa SMA YPK Merauke, Vanessa Awal Permata Zai menyampaikan, dengan acara ini dirinya menjadi lebih paham tentang pelestarian lingkungan, perubahan iklim, pengurangan penggunaan plastik, tissue, dan kertas.
“Kita harus menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan jangan melakukan hal-hal yang merugikan kita, baik pada level lokal, nasional, maupun antar-negara. Perlu ketegasan bagi mereka yang penebangan liar, dan yang membuang limbah ke sungai dan laut,” tegasnya bersemangat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul PMUN: Jalan Membangun Kepercayaan Diri Pemuda Papua, https://papua.tribunnews.com/2023/10/29/pmun-jalan-membangun-kepercayaan-diri-pemuda-papua.
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Search here