Pretty Simunapendy - Papua MUN, Panggung Anak Muda Papua Mengasah Kepemimpinan dan Merajut Relasi

Bagi seorang anak muda dari Papua, kesempatan untuk terlibat dalam Papua Model United Nations (MUN) tak hanya menjadi pengalaman berharga, namun juga sebuah ajang seru untuk belajar, bertemu banyak orang, dan menambah relasi. Tak heran, kegiatan ini menjadi titik penting dalam perjalanannya menuju kesuksesan dan pengembangan diri.

Dari Seru-Seruan Hingga Menjadi Koordinator

Pretty, mahasiswa kedokteran Universitas Cenderawasih, memulai perjalanannya sebagai volunteer di Papua MUN pada tahun 2023 sebagai Koordinator Divisi Event. Motivasi awalnya sederhana: mencari pengalaman baru, menambah relasi, dan tentunya—seru-seruan. Namun, di luar ekspektasi, tanggung jawab ini menantangnya untuk mampu bekerja sama dalam tim, mengambil keputusan, serta memastikan acara berjalan lancar.

Setahun berselang, ia kembali berkontribusi di Papua MUN Papua Barat Daya 2024 sebagai Field Officer. Peran ini menuntutnya untuk bekerja lebih dekat dengan lapangan, merasakan langsung dinamika acara, dan menghadapi tantangan yang tak terduga.

Tantangan dan Pelajaran dari Papua MUN

Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah menyatukan pendapat dari berbagai anggota tim untuk mencapai satu kesepakatan demi kepentingan bersama. Menjadi seorang volunteer di Papua MUN tak hanya menuntut keahlian teknis, tetapi juga kemampuan berkomunikasi dan bersabar. Dalam menghadapi perbedaan pandangan, ia banyak berdiskusi dan mencari jalan tengah yang disetujui bersama, sehingga tetap terjalin kerja sama yang harmonis.

Ada kisah lucu sekaligus melelahkan yang ia alami selama Papua MUN di Sorong, Papua Barat Daya. "Jam 2 malam masih bolak-balik hotel, kerja sampai jam 4 pagi, tidur cuma sejam, bangun jam 6 buat siap-siap langsung ke venue lagi. Benar-benar usaha keras dan mencoba kasih yang terbaik, walau banyak kurangnya. Tapi rasanya terbayar semua!" ceritanya penuh semangat.

Belajar Kepemimpinan dalam Tugas

Dari Papua MUN, ia tak hanya mengasah keterampilan teknis tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam kepemimpinan. “Harus tenang dan super sabar untuk memimpin tim," tuturnya. Dalam perannya sebagai pemimpin, ia terbiasa menghadapi berbagai pertanyaan dan keluhan dari anggota tim. Meskipun tak jarang harus mengulangi penjelasan yang sama beberapa kali, pengalaman ini membentuknya menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijak dalam memimpin.

"Jadi pemimpin tuh ya, walau badan cuma satu, telinga harus dua, karena setiap hari ada saja yang bertanya atau menyampaikan keluhan," tambah Pretty dengan penuh candaan. Namun, ia bersyukur karena dari pengalaman ini, ia belajar bagaimana menjadi pemimpin yang lebih baik.

Papua MUN: Wadah Belajar dan Berkreasi bagi Anak Muda

Baginya, Papua MUN adalah salah satu program yang luar biasa bagi anak muda di Papua. "Anak-anak muda punya wadah untuk belajar hal baru," ujarnya. Sebagai anak muda yang awalnya asing dengan konsep Model United Nations, ia merasa senang karena Papua MUN membuka cakrawala baru baginya dan teman-teman seusianya.

Selain belajar, MUN juga menjadi ajang baginya untuk bersenang-senang. Program ini memberikan pengalaman yang mungkin belum pernah dirasakan oleh banyak anak muda Papua lainnya. Ia berharap program ini dapat terus berjalan dan semakin dikenal di seluruh Papua, agar anak-anak muda lainnya juga dapat merasakan manfaatnya.

Mimpi Menjadi Dokter yang Kaya Relasi

Meski memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, pengalaman di Papua MUN ini telah membantunya mewujudkan impian lain—yakni, memiliki banyak relasi. Ia menyadari bahwa relasi dan jaringan yang ia bangun melalui MUN akan sangat bermanfaat, bahkan jika kelak ia menekuni profesi sebagai seorang dokter.

"Gas aja! Masa muda cuma sekali! Kapan lagi?" katanya sambil tertawa. Bagi anak muda ini, setiap kesempatan adalah waktu yang tepat untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia percaya bahwa masa muda adalah masa untuk terus berusaha, tanpa setengah hati, dan selalu memberi yang terbaik.

Harapan untuk Papua MUN di Masa Depan

Mimpi besarnya untuk Papua MUN adalah agar kegiatan ini dapat dilaksanakan di setiap kota, kabupaten, dan provinsi di tanah Papua. “Maju terus, semoga Papua MUN bisa menginspirasi lebih banyak anak muda di seluruh Papua untuk berkembang dan belajar hal baru,” harap mahasiswa kedokteran ini.

Papua MUN telah menjadi saksi bagaimana anak muda dari Papua dapat berkembang, memimpin, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Bagi dia, pengalaman di Papua MUN adalah bukti bahwa anak-anak muda Papua mampu berkontribusi di kancah yang lebih luas, bahkan membawa nama baik tanah Papua yang tercinta.

Kontak Kami Whatsapp