Papua Model United Nations (PMUN) menjadi ajang Model United Nations (MUN) pertama di Sorong, Papua Barat Daya, yang berhasil mengundang banyak pemuda berbakat untuk belajar dan berkembang. Kisah inspiratif Sitty Maisyaro Kalauw, seorang volunteer di acara ini, menunjukkan bagaimana PMUN membuka wawasan, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan memperkaya jejaring sosial. Sebagai bagian dari divisi Liaison Officer (LO), May – panggilan akrabnya – memiliki peran penting dalam kelancaran acara.
Keikutsertaan May di PMUN dilandasi oleh keinginannya memperluas wawasan tentang MUN dan bertemu individu-individu inspiratif dari berbagai latar belakang. Sebagai LO Board of Directors (BoD), May bertugas menjadi penghubung antara panitia dan para anggota BoD, baik yang berasal dari Papua maupun luar Papua. Tanggung jawab ini memacunya untuk lebih menguasai keterampilan komunikasi dan koordinasi dalam lingkungan dinamis. “Saya banyak belajar mengelola informasi dengan efektif dan mengasah keterampilan kepemimpinan,” ungkapnya.
PMUN juga memberikan kesempatan bagi May dan para peserta untuk mempelajari diplomasi dengan menyusun position paper mengenai isu-isu global. “Program ini memberikan keterampilan esensial bagi siapa pun yang tertarik pada kepemimpinan dan diplomasi,” ujar May. Ia pun mendorong lebih banyak pemuda untuk ikut serta dalam acara-acara serupa, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengetahuan dan relasi.
Menurut May, PMUN tidak hanya menjadi wadah diskusi penting, tetapi juga menghadirkan tokoh-tokoh berpengaruh, termasuk staf Kementerian Luar Negeri, yang memberikan nilai tambah bagi acara ini. Dengan harapan yang besar, May ingin melihat PMUN berkembang lebih besar lagi di masa depan, sehingga lebih banyak pemuda Papua dapat berkontribusi dalam membahas isu-isu global yang relevan.
Search here